AYAT – AYAT AL QURAN TENTANG LINGKUNGAN PENDIDIKAN KELUARGA


Disusun untuk memenuhi tugas tafsir tarbawi Dosen Pengampu: Asadut Tabiin, M.Pd.I. 
Disusun Oleh: Sylvi surya pramesti, Shintia amelia, Siti nurhidayah, Sri monika sari 
Program Sarjana Strata Satu (SI), Jurusan Pendidikan Agama Islam 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MADINATUN NAJAH RENGAT 2020

Latar belakang

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Sebab melalui pendidikanlah, manusia dapat belajar untuk mengenali potensi dirinya, dan kemudian memanfaatkannya. sehingga dengannya, akan menghasilkan kemaslahatan baik bagi dirinya sendiri, maupun secara luas bagi lingkungan yang ada disekitarnya. Hal ini menunjukkan bahwa, proses pendidikan membutuhkan perhatian yang serius dari semua pihak dan kalangan, karena output dari proses pendidikan akan turut mempengaruhi lingkungan, baik dalam skala mikro sosial (keluarga), maupun dalam skala makro sosial (lingkungan/masyarakat), Sehingga dari hal tersebut, terlihat dengan jelas bahwa dalam proses penyelengaraan pendidikan. Maka dari itu, kami akan menjelaskan tentang ayat al-quran tentang pendidikan lingkungan keluarga dan ayat alquran yang terdapat di dalamnya

Rumusan masalah

Apa Pengertian pendidikan ?

Apa pengertian lingkungan keluarga ?

Bagaimana pandangan al-quran mengenai lingkungan keluarga ?

Tujuan Masalah

Dalam kelompok ini, kami akan menjelaskan tentang konsep pendidikan keluarga dan pandangan alquran mengenai keluarga. Di dalam pandangan tersebut terdapat ayat al-quran tentang pandangan umat muslim dalam pendidikan atau mendidik keluarga karena keluarga adalah hal terpenting dalam kehidupan. Dengan cara ini, kami akan mencoba menjelaskan konsep dan pandangan umum yang akan kami jelaskan pada makalah ini.

A. Pengertian Pendidikan Keluarga

1.  Pengertian Pendidikan

Adapun pengertian pendidikan secara Etimologi mempunyai beberapa istilah:

a. Takdib ( تَأْدِيْبٌ ) artinya membuat agar menjadi beradab. Istilah takdib semula berasal dari kesopanan dalam jamuan makan, akhirnya setiap kegiatan yang bermaksud menjadikan sopan dinamakan takdib.

b. Ta’lim ( تَعْلِيْمٌ ) artinya pengajaran, maksudnya pemberian atau penyampaian pengetahuan dari seorang kepada orang lain agar pandai dan berwawasan luas.

c.  Tarbiyah ( تَرْبِيَةٌ ) berasal dari رَبَى -يُرَبِى - تَرْبِيَةً artinya mendidik. Pendidikan Islam lebih merinci istilah pendidikan menjadi tiga yaitu ta’dib untuk mendidik akhlak, ta’lim untuk mendidik akal, dan tarbiyah untuk istilah pendidikan secara umum. Masing-masing mempunyai tujuan untuk mendidik perkembangan afektif, kognitif dan psikomotorik peserta didik. 

Sedangkan pengertian secara Terminologi sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. 

Pendidikan memerlukan persiapan dan perencanaan agar kegiatan bimbingan, pengajaran maupun latihan dapat menciptakan peserta didik yang diharapkan. Pendidikan mempunyai tujuan yang baik maka pelaksanaan pendidikan. pun diharapkan dapat sesuai dengan tujuan. Bukan kekerasan dan paksaan yang digunakan, tetapi kasih sayang pendidik sangat diharapkan oleh peserta didik. Sedangkan pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk mengarahkan dan mengubah tingkah laku individu dengan tujuan untuk mencapai pertumbuhan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam dalam proses kependidikan melalui latihan-latihan akal fikiran (kecerdasan), kejiwaan, keyakinan, kemauan dan perasaan serta pancaindra dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan Islam merupakan proses transinternalisasi pengetahuan dan nilai Islam kepada peserta didik melalui upaya pengajaran, pembiasaan, bimbingan, pengasuhan, pengawasan, dan pengembangan potensinya, guna mencapai keselamatan serta kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam lebih mengedepankan pembinaan akhlak individu sesuai ajaran Islam. Tetapi tidak meninggalkan pembinaan akal guna mencapai kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Adapun Al-Qur’an, Al-Sunnah, maupun Ijtihad adalah dasar pendidikan Islam. Al-Qur’an sebagai dasar pertama pendidikan Islam tidak ada keraguan di dalamnya.

Pengertian Keluarga

Ditinjau dari aspek kebahasaan, dalam bahasa Inggris,kata keluarga adalah “family” yang berasal dari kata familieyang berarti dikenal baik atau terkenal. Lebih lanjut,Mahyuddin memberikan pengertian bahwa keluarga dalam arti sempit disebut pure family system (sistem keluarga yang asli) adalah unit atau kelompok yang kecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga dalam arti yang luas (extented family system) adalah ayah, ibu, anak-anak dan sebagainya yang kebutuhan hidupnya semua tergantung pada keluarga. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keluarga adalah ibu dan bapak beserta anak-anaknya atau satuan kekerabatan yang sangat mendasar di masyarakat.

Keluarga dalam hubungan darah merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh hubungan darah antar satu dengan lainnya. Sedangkan dalam dimensi hubungan sosial, keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya, walaupun di antara mereka tidak terdapat hubungan darah.

Dalam pengertian psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling menyerahkan diri. Sedangkan dalam pengertian pedagogis, keluarga adalah satu persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis untuk saling menyempurnakan diri. 

Pendidikan Keluarga 

Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan yang berlangsung dalam keluarga, yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak dalam keluarga. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (13) disebutkan bahwa Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan Informal berasal dari pengalaman sehari-hari dan terjadi dari lahir sampai akhir hayat sehingga bersifat tidak teratur dan bersifat mandiri. Pendidik dalam pendidikan informal ada di bawah tanggung jawab orang tua. Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, kepercayaan, nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan anak untuk dapat berperan dalam keluarga dan masyarakat.

B. Pandangan Al-Qur’an Mengenai Pendidikan Keluarga

QS.At-Tahrim ayat 6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Terjemahnya: 

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluarga kamu dari api yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia dan batu-batu; Diatasnya malaikat yang kasar-kasar, yang keras-keras, yang tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Pada ayat di atas terdapat kata qu anfusakum yang berarti, buatlah sesuatu yang dapat menjadi penghalang datangnya siksaan api neraka dengan cara menjauhkan perbuatan maksiat. Memperkuat diri agar tidak mengikuti hawa nafsu, dan senantiasa taat menjalankan perintah Allah swt. Selanjutnya kata wa ahlikum, maksudnya adalah keluargamu yang terdiri dari istri, anak, saudara, kerabat, pembantu dan budak, diperintahkan kepada mereka agar menjaganya, dengan cara memberikan bimbingan, nasehat, dan pendidikan kepada mereka. Perintahkan mereka untuk melaksanakannya dan membantu mereka dalam merealisasikannya. Adapun menurut tafsiran M.Quraish Shihab dalam kitab tafsir Al-Misbahnya, menyatakan bahwa QS. At-Tahrim ayat 6 merupakan gambaran bahwa dakwah dan pedidikan harusah berawal dari rumah. Walaupun secara redaksional ayat tersebut tertuju kepada kaum pria (ayah), namun hal tersebut bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Istilah Ayat tersebut juga meliputi perempuan dan lelaki (ibu dan ayah) sebagaimana ayat-ayat yang serupa (misalnya ayat yang memerintahkan berpuasa) yang juga tertuju kepada lelaki dan perempuan. 

Qs As syuara ayat 214

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

artinya : “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yangTerdekat”.

Ayat tersebut diatas memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk menghindarikemusyrikan yang dijelaskan pada ayat sebelumnya, maka pada ayat ini Allah swt berpesan kembali kepada Nabi Muhammad saw, untuk menghindari segala hal yangdapat mengundang murka Allah swt, dan berilah peringatan-peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat tanpa pilih kasih. Dan rendahkanlah dirimu yakni berlaku lemah lembut, dan rendah hatilah terhadap orang-orang yang bersungguh-sungguh mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin baik itu kerabatmu atau bukan.

QS. Ali-Imran ayat 33 

إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ

Terjemahnya: 

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dankeluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing).” 

Ayat diatas mengimformasikan bahwa sesungguhnya Dia (Allah) telah memilih beberapa keluarga atas penghuni bumi lainnya. Allah swt memilih Adam, Diamenciptakannya dengan tangannya, meniupkan kepadanya sebagian dari ruh-Nya, menjadikan para malaikat bersujud kepada-Nya, mengajarkan nama-nama setiap benda, menempatkannya di surga. Dalam semua perbuatan terdapat hikmahnya. Allah swt juga memilih Nuh sebagai Rasul pertama yang diutus-Nya bagi penghuni bumi, tatkala manusia mulai menyembah berhala dan syirik kepada Allah swt. Allah swt juga memilih keluarga Ibrahim, yang diantaranya ada junjungan manusia, yaitu Muhammad saw sebagai bagian dari keturunan ibrahim. Allah swt juga memilih keluarga Imran. Yang dimaksud Imran di sini ialah ayahanda Maryam binti Imran, dan ibundanya Isa bin Maryam, ia juga merupakan keturunan Ibrahim.

QS. Al-Saffaat ayat 102

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Terjemahnya:

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".

Ayat di atas menggambarkan perintah penyembelihan lewatmimpi yang datang dari Allah swt. Maka Ibrahim harus percaya terlebih dahulu dan Isma’il juga harus mempercayainya bahwa mimpi bapaknya adalah wahyu yang turun dari Allah swt. Di sini dapatditarik kesimpulan bahwa ayat di atas mengandung materi pendidikankeimanan atau aqidah terhadap wahyu para Nabi saw. Selanjutnya sikapIbrahim meminta pendapat Isma’il dengan lapang dada mengandung materi pendidikan berupa pendidikan akhlak, yaitu sikap sabar danikhlas yang dimiliki Ibrahim karena ia mempunyai hati yang suci.Tidak ada bantahan dan kemarahan sedikitpun dari Ibrahim, dalammenyampaikan mimpi yang dialaminya kepada Isma’il.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran keluarga dalam proses pendidikan, adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, hal ini sebabkan peran penting keluarga sebagai lingkungan asal, dan sekaligus lingkungan pertama bagi manusia. Hal ini menunjukan eksistensi keluarga yang sangat penting, artinya dalam menunjang ketercapaian tujuan pendidikan. Dari makalah ini yang dapat kami simpulkan adalah pendidikan dalam lingkungan keluarga adalah pendidikan yang harus dibentuk dari orang tua itu sendiri supaya anak atau keturunan yang lainnya bisa terdidik dan tidak melakukan hal yang tidak diinginkan. Maka dari itu inilah penjelasan kami dalam makalah ini.

B. Saran

Apabila ada penulisan makalah yang salah dari kami, mohon maaf karena kami belum seberapa atau sempurna mungkin dalam mengerjakan makalah ini. Kami harap teman – teman dapat memahami dan mengerti apa yang saya dan teman – teman saya kerjakan. Trima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

labaso, S. (2018). Jurnal pendidikan agama islam. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.

nasihah, D. (2015). Makna pendidikan keluarga dalam alquran. Semarang: Uin Walisongo Semarang.

AYAT – AYAT AL QURAN TENTANG LINGKUNGAN PENDIDIKAN KELUARGA AYAT – AYAT AL QURAN TENTANG LINGKUNGAN  PENDIDIKAN KELUARGA Reviewed by As'ad on November 09, 2020 Rating: 5

17 comments:

  1. Assalamu'alaikum wr. Wb
    Saya Resti Octaviani ingin bertanya kpada pemakalah,

    Ad seorang anak laki2 yg dari kecil dia ini d didik dg kekerasan, misalnya d pukul. Dan pada suatu hari dia ikut temannya merokok, sehingga diketahui lah oleh ayahnya, dan ia d pukul bahkan d tampar sampai bibir nya ini berdarah.
    Maksud si ayah ini sebetulnya baik, agar anaknya tidak merokok lagi,
    Namun, lama kelamaan, krn keseringan d pukul, anak ini jadi kebal, maksudnya, ia tidak lagi mmperdulikan kmarahan ayahnya, sehingga ia sekarang jadi anak yg merajalela, kelakuannya tidak bisa d hentikan lagi.
    Walaupun kadang si ibu memanjakan, namun ketika ia d manjakan, ia malah menjek.
    Lalu, pertanyaannya, mnurut kalian, bagaimana cara mengatasi anak seperti ini? ia tidak bisa lagi d keraskan dan juga tidak bisa d manjakan.

    Terimakasih

    ReplyDelete
  2. baiklah saya sylvi akn menjawab pertnyaan resti menurut saya si ibu tdk blh sering memanjakn anaknya karna klw trlalu sering dimanjakn ank itu akn semena mena pada ibunya maka dr itu kekerasan blh dilakukan tpcl yg sewajarnya saja dan tdk brlebihan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi, kadang, pas dia d manja ibunya itu dia mau nurut,
      Misalnya ad tugas sekolah, trus ibunya bilang, "kalo kamu ngerjakan, nntik ibu belikan es krim" misalnya.
      Nah, dia mau tu ngerjain tugasnya,
      trus pas besok ad tugas lagi, ibunya bilang gitu dia gak mau lagi, malah dia mintak yg lain, itu kan menjek jadinya,
      Trus harus g mana??

      Delete
    2. Nah ini juga kesalahan dari orang tuanya, maksudnya sebagai orang tua kita jangan terlalu memanjakan sang anak, karna kebanyakan anak akan bersikap seperti itu, menjek dan meminta hal yang lebih dari yg pernah dia inginkan . Krna dia merasa apa yg dia inginkan itu pasti tercapai,makanya ia semakin memanfaatkan itu semua sebagai cara utk mendapatkan sesuatu.caranya seperti yg saya blg tdi,org tua harus bisa mengimbanginya,ada saatnya anak dimanja dan ada saatnya anak diberi ketegasan.dengan memberi gertakan atau perintah kepada sang anak

      Delete
  3. Baik saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari resti, menurut saya sebenarnya sebagai orang tua tidak baik jika berbuat kekerasan kepada anaknya apalagi jika anaknya baru saja ikut"an temannya,sebagai orang tua jangan terlalu cepat mengambil tindakan yang akan berdampak buruk bagi sang anak. Seharusnya di beri nasehat dengan baik,diberi peringatan dengan perlahan,dan jika masih tidak bisa,orang tua bisa memberi ancaman buat dia. Dan jika masalahnya sudah tidak bisa di selesaikan dengan cara baik" maupun kekerasan, menurut saya orang tua juga bisa meminta bantuan kepada teman terdekatnya agar bisa menasehatinya,karna kita tau bahwa sang anak tidak lagi mau mendengarkan orangtuanya. Mungkin saja dengan seperti itu sang anak akan berubah. Dan yang pasti orang tua jangan pernah merasa putus asa dengan kelakuan anaknya, sebagai orang tua harus berusaha semaksimal mungkin agar anaknya bisa berubah. Setelah itu kita hanya bisa berserah diri kepada sang kuasa. Jika ada yg ingin menambahkan dipersilahkan

    ReplyDelete
  4. Darimana seharusnya pendidikan keluarga dimulai..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan bpk. Menurut saya Pendidikan keluarga pertama, dimulai dari memilih pasangan. Allah dan Rasullullah memerintahkan kita, jika laki-Laki pilihlah wanita yang paling taat beragama, selain fisik yang menarik, berharta, dan hasabnya yang baik. Jika wanita, pilihlah lelaki sejati, hatinya yang terikat dengan masjid, memiliki sifat unggul dalam akal dan mampu menafkahi keluarga.Maaf jika salah 😁

      Delete
    2. Baik saya Nopriansyah ingin mencoba menjawab pertanyaan dari bapak..
      Menurut saya Pendidikan keluarga pertama, dimulai dari memilih pasangan. Allah dan Rasullullah memerintahkan kita, jika laki-Laki pilihlah wanita yang paling taat beragama, selain fisik yang menarik, berharta, dan hasabnya yang baik🙏

      Delete
  5. apa yang harus dipilih dan ditawarkan keluarga untuk anak dalam pendidikannya

    ReplyDelete
  6. Assalamualaikum saya ingun bertanya kpada pemakalah..bagaimana jika orang tua terlalu sering melarang anaknya untuk melakukan sesuatu..orang tua mengizinkan si anak untuk melakukan sesuatu tetapi dengan catatan orang tuanya harus ikut kemana anaknya pergi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini juga tidak bagus,sebagai orang tua kita memang harus selalu memantau sang anak,tetapi kita juga harus memberi anak peluang untuk berekspresi sendiri dengan lingkungan sekitar,berbaur dengan orang lain,agar anak bisa mengetahui keadaan sosial itu seperti apa. Kita boleh menjaga sang anak tetapi tidak terlalu berlebihan juga,dengan selalu diikuti sang anak pasti merasa terkekang oleh orang tuanya.kita harus mendukung sang anak selagi apa yg ia lakukan itu bernilai positif dan hal tersebut dapat mengajarkan sang anak agar bisa mandiri.

      Delete
  7. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya ingin bertanya kepada pemakalah..
    Bagaimana menurut pemakalah pendidikan keluarga yang baik?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya,pendidikan keluarga yang baik itu ialah baik kepala keluarga maupun seluruh anggota keluarga bisa menaati serta menjalani aturan" dalam berkeluarga.selalu menjalankan perintah agama,mengajarkan mana yang baik dan buruk,serta memperbaiki akhlak menjadi lebih baik lagi

      Delete
  8. baiklah saya akn menjawab pertnyaan suwandi yg hrus dipilih oleh seorang anak yaitu perhatian dan kasih sayang dr ortu klw yg hrus ditawarkn pd anak yaitu cobalah sbg ortu menawarkn belajar solat liama waktu dan ajarkn rukun islam dan rukun iman itu ada berapa karna menurut saya jika itu yg kita ajarkn maka anak tersebut akn bisa menjawb pertanyaan org yg bertanya tentang pertnyaan tersebut dia akn bisa menjawab pertnyaan dr org yg bertanya kpdnya

    ReplyDelete
  9. Baiklah saya akan mencoba menambahkan sedikit jawaban pertanyaan suwandi, memang keluarga penting dalam pendidikan anak, karena ketika keluarga melakukan hal yang salah itu akan berpengaruh dengan pendidikan anak, menurut saya hal yang dipilih keluarga adalah dengan membuat beberapa hal yang memotivasi anak dalam pendidikan caranya dengan membuat seperangkat permainan yang berbentuk edukatif yang sesuai usia,waktu kebersamaan dengan keluarga, karena kebersamaan dengan keluarga itu sangat penting akan meningkatkan anak dalam belajar,jadi dengan hal tersebut akan menjadi pembentukan lingkungan anak dari keluarga yang mendukung mereka melakukan proses belajar demi kecerdasan mereka.

    ReplyDelete
  10. Dari diskusi diatas, nampaknya banyak melihat pendidikan keluarga yg erat kaitannya dgn akhlak. Membentuk pribadi, perilaku, karakter dsb. Memang, anak bagaimana orng tuanya.maka pendidikan keluarga dimulai dari menata diri sebelum memilih pasangan.
    Ada tanggapan??

    ReplyDelete

Komentar