Kampung Kota
Merapak kecamatan Ampek Angkek, Bukit Tinggi
pada tahun tiga puluhan merupakan sebuah wilayah damai dan religius.
Orang-orang menjalani hidupnya dengan perasaan aman, tanpa ada perasaan takut
maupun khawatir terhadap kejahatan apapun.
Jika tiba waktu sholat, orang bergegas pergi ke masjid menunaikan
kewajibannya sebagai muslim. Begitu aman dan religiusnya, sehingga penduduk
kampung ini dengan tenang tanpa rasa khawatir sedikitpun dapat meninggalkan
rumahnya, meskipun tidak dikunci.[1]
Zakiah
Daradjat dilahirkan di ranah Minang, tepatnya di kampung Kota Merapak,
kecamatan Ampek Angkek, Bukit Tinggi, pada tanggal 6
November 1929. Anak sulung dari pasangan suami istri Daradjat ibn Husein,
bergelar Raja Ameh (Raja Emas) dan Rapi’ah binti Abdul Karim, sejak kecil tidak
hanya dikenal rajin beribadah, tetapi juga tekun belajar. Kedua orangtuanya
dikenal aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Ayahnya dikenal aktif di
Muhammadiyah, sedangkan ibunya bergiat di Partai Sarekat Islam Indonesia
(PSII).[2]
Sebagaimana umumnya masyarakat Padang,
kehidupan keagamaan mendapat perhatian serius di lingkungan keluarganya.
Keluarga Zakiah sendiri bukan dari
kalangan ulama atau pemimpin agama. Kakek Zakiah dari pihak ayah menjabat
sebagai Kepala Nagari dan dikenal sebagai tokoh adat di Lambah Tigo Patah Ampek
Angkek Candung. Kampung Kota Merapak sendiri pada dekade 30-an dikenal sebagai
kampung relijius. Zakiah menuturkan, “jika tiba waktu shalat, masyarakat
kampung saya akan meninggalkan semua aktivitasnya dan bergegas pergi ke masjid
untuk menunaikan kewajibannya sebagai muslim.” Pendeknya, suasana keagamaan di
kampung itu sangat kental.
Dengan suasana kampung yang relijius,
ditambah lingkungan keluarga yang senantiasa dinafasi semangat keislaman, tak
heran jika sejak kecil Zakiah sudah mendapatkan pendidikan agama dan dasar
keimanan yang kuat. Sejak kecil Zakiah sudah dibiasakan oleh ibunya untuk
menghadiri pengajian-pengajian agama. Pada perkembangannya, Zakiah tidak
sekedar hadir, kadang-kadang dalam usia yang masih belia itu, Zakiah sudah disuruh
memberi ceramah agama.[3]
- Latar Belakang Pendidikan Zakiah Daradjat
Pada usia enam tahun, Zakiah sudah
mulai memasuki sekolah. Pagi belajar di Standaardshool (Sekolah Dasar)
Muhammadiyah, sementara sorenya mengikuti sekolah Diniyah (sekolah dasar
khusus agama). Hal ini dilakukan karena ia tidak mau hanya menguasai
pengetahuan umum, ia juga ingin paling tidak mengerti masalah-masalah dan
memahami ilmu-ilmu keislaman. Setelah menamatkan sekolah dasar, Zakiah
melanjutkan ke Kulliyatul Muballighat di Padang Panjang.
Seperti halnya ketika duduk di sekolah
dasar, sore harinya Zakiah juga mengikuti kursus di SMP. Namun, pada saat duduk
di bangku SMA, hal yang sama tidak bisa lagi dilakukan oleh Zakiah. Ini karena
lokasi SMA yang relatif jauh dari kampungnya, yaitu di Bukit Tinggi. Kiranya
dasar-dasar yang diperoleh di Kulliyatul Mubalighat ini terus
mendorongnya untuk berperan sebagai muballighah hingga sekarang.[4]
Pada tahun 1951, setelah menamatkan
SMA, Zakiah meninggalkan kampung halamannya untuk melanjutkan studinya ke
Yogyakarta. Di kota pelajar itu, Zakiah masuk fakultas Tarbiyah Perguruan
Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Di samping di PTAIN Zakiah juga kuliah di
fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII). Akan tetapi, Kuliahnya di UII
harus berhenti di tengah jalan.[5]
Kemudian pada tahun 1956, Zakiah
bertolak ke Mesir dan langsung diterima
(tanpa tes) di Fakultas Pendidikan Universitas Ein Shams, Kairo, untuk program
S2. Zakiah berhasil meraih gelar MA dengan tesis tentang problema remaja di
Indonesia pada tahun 1959 dengan spesialisasi Mental-Hygiene dari
Universitas Ein Shams, setelah setahun sebelumnya mendapat diploma pasca
sarjana dengan spesialisasi pendidikan dari universitas yang sama. Selama
menempuh program S2 inilah Zakiah mulai mengenal klinik kejiwaan. Ia bahkan
sudah sering berlatih praktik konsultasi psikologi di klinik universitas.[6]
Setelah meraih MA, Zakiah tidak
langsung pulang, tetapi Zakiah menempuh program S3 di universitas yang sama.
Ketika menempuh program S3 kesibukan Zakiah tidak hanya belajar. Pada tahun
1964, dengan disertasi tentang perawatan jiwa anak, Zakiah berhasil meraih
gelar doktor dalam bidang Psikologi dengan spesialisasi kesehatan mental dari
universitas Ein Shams.[7]
- Perjalanan Karir Zakiah
Daradjat
1 November 1964 Pegawai bulanan Organik, sebagai Ahli
Pendidikan Agama, di Departemen Agama (Depag) Pusat.
10 Agustus 1965 Pegawai Negeri Sementara Ahli
Pendidikan Agama, Depag.
September 1965 Ahli Pendidikan Agama Tk. I di Depag.
28 Maret 1967 Kepala Dinas Penelitian dan
Kurikulum pada Direktorat Perguruan Tinggi Agama dan Pesantren Luhur. Pangkat:
Ahli Pendidikan Agama Tk. I, Depag.
25 September 1967 Pegawai Tinggi Agama pada Diperta dan
Pesantren Luhur, Depag.
17 Agustus 1972 Direktur Pendidikan Agama, Depag.
28 Oktober 1977 Direktur Perguruan Tinggi Agama, Depag.
1 Oktober 1982 Diangkat sebagai Guru Besar IAIN
Jakarta.
30 Mei 1985 Anggota Dewan Guru Besar, Depag.
30 Oktober 1984 Dekan Fakultas Pasca Sarjana IAIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta.
1983-1988 Anggota Dewan Pertimbangan
Agung (DPA), periode 1983-1988.
25 November 1994 Anggota Dewan Riset Nasional.
1992-1997 Anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), periode 1992-1997.[8]
- Aktivitas dalam Lembaga/Organisasi
1970 Salah
seorang pendiri dan ketua “Lembaga Pendidikan Kesehatan Jiwa, Universitas Islam
Jakarta”.
1970-1974 Andalan Nasional Kwartir
Pramuka.
1975 Anggota Pacific
Science Association
1978 Okt-1979 Mei Anggota Komisi Pembaharuan Pendidikan
Nasional.
1981-1983 Anggota Dewan Siaran
Nasional.
1983 – sekarang Pendiri dan Ketua “Yayasan Pendidikan
Islam Ruhama”, Jakarta.
1990 – sekarang Salah seorang pendiri dan ketua
“Yayasan Kesehatan Mental Bina Amaliah”, Jakarta.
1969- sekarang Kuliah Subuh RRI
1969 – sekarang Pembicara dalam Mimbar Agama Islam di
TVRI.[9]
- Tanda Penghargaan/Penghormatan
Desember 1965 Medali Ilmu Pengetahuan dari Presiden Mesir
(Gamal Abdul Naser) atas prestasi yang dicapai dalam studi/ penelitian untuk
mencapai gelar doktor. Diterima dalam Upacara “Hari Ilmu Pengetahuan”.
10 Oktober 1977 Tanda kehormatan “Orde of Kuwait Fourth Class” dari pemerintah kerajaan
Kuwait (Amir Shabah Sahir As-Shabah) atas perayaannya sebagai penerjemah bahasa
Arab, dalam kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto.
16 Oktober 1977 Tanda Kehormatan Bintang “Fourth Class Of
The Order Mesir” dari presiden Mesir (Anwar Sadat) atas perayaannya sebagai
penerjemah bahasa Arab, dalam kunjungan kenegaraan Presiden Soeharto.
23 Juli 1988 Piagam penghargaan Presiden RI
Soeharto atas peran dan karya pengabdian dalam usaha membina serta
mengembangkan kesejahteraan kehidupan anak Indonesia dalam rangka hari anak
nasional di Jakarta.
1990 Tanda Kehormatan Satya
Lancana karya satya tingkat I.
17 Agustus 1995 Tanda kehormatan Bintang Jasa Utama sebagai
tokoh wanita/Guru Besar fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
1996 Tanda Kehormatan Satya
Lancana karya satya 30 tahun atau lebih.
19 Agustus 1999 Tanda Kehormatan Bintang Jasa Putera Utama
sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia.[10]
- Hasil Karya Zakiah Daradjat
Dalam masa aktif di Depag, Zakiah
Daradjat mulai menulis buku di samping mengajar. Karya-karya atau buku karangan
Zakiah kebanyakan merupakan kumpulan tulisan yang diangkat dari kuliah-kuliah
dan ceramah-ceramahnya. Selain menulis buku, Zakiah juga giat menerjemahkan buku.
Buku yang diterjemahkannyapun berkisar kepada masalah-masalah psikologi.[11]
a. Penerbit PT Bulan Bintang
1) Karangan Sendiri
a) Ilmu Jiwa Agama, 1970
b) Pendidikan Agama dalam Pembinaan
Mental,1970
c) Problema Remaja di Indonesia, 1974
d) Perawatan Jiwa untuk Anak-Anak, 1982
e) Membina Nilai-Nilai Moral di
Indonesia, 1971
f) Perkawinan yang Pertanggung Jawab,
1975
g) Islam dan Peranan Wanita, 1978
h) Peranan IAIN dalam Pelaksanaan P4,
1979
i)
Pembinaan
Remaja, 1975
j)
Ketenangan
dan Kebahagiaan dalam Keluarga, 1974
k) Pendidikan Orang Dewasa, 1975
l)
Menghadapi
Masa Menopouse, 1974
m) Kunci Kebahagiaan, 1977
n) Membangun Manusia Indonesia yang
Bertakwa kepada Tuhan YME, 1977
o) Kepribadian Guru, 1978
p) Pembinaan Jiwa/Mental, 1974
2) Terjemahan
a) Pokok-Pokok Kesehatan Mental, 1974
Judul
Asli : Usus-Shihah
an-Nafsiyah
Pengarang : Prof.
Dr. Abdul Aziz El-Quusy
b) Ilmu Jiwa; Prinsip-prinsip dan
Implementasinya dalam Pendidikan, 1976
Judul
Asli : Ilmu-Nafsi,
Ususuhu wa Tathbiqatuhu Fit-Tarbiyah
Pengarang : Prof.
DR. Abdul Aziz El-Quusy
c) Kesehatan Jiwa dalam Keluarga, Sekolah,
dan Masyarakat, 1977
Judul
Asli : As-Shihah
an-Nafsiyah
Pengarang : Prof.
Dr. Mustafa Fahmi
d) Bimbingan Pendidikan dan Pekerjaan,
1978
Judul
Asli : At-Taujih
at-Tarbawy wal-Mihany
Pengarang : Prof.
Dr. Attia Mahmoud Hana
e) Anda dan Kemampuan Anda, 1979
Judul
Asli : Your
Abilites
Pengarang : Virgina
Bailard
f) Pengembangan Kemampuan Belajar pada
Anak-anak, 1980
Judul
Asli : Improving
Children’s Ability
Pengarang : Harry
N. Rivling
g) Dendam Anak-Anak, 1980
Judul
Asli : Understanding
Hostility in Children
Pengarang : Prof.
Dr. Mustafa Fahmi
h) Anak-Anak yang Cemerlang, 1980
Judul
Asli : Helping
The Gifted Children
Pengarang : Prof.
DR. Paul Wetty
i)
Mencari
Bakat Anak-Anak, 1982
Judul
Asli : Exploring
Children’s Interests
Pengarang : G.F.
Kuder/ B.b. Paulson
j)
Penyesuaian
Diri, Pengertian dan Peranannya dalam Kesehatan Mental, jilid I-II, 1982
Judul
Asli : At-Takayyuf
an-Nafsy
Pengarang : Prof.
Dr. Mustafa Fahmi
k) Marilah Kita Pahami Persoalan Remaja,
1983
Judul
Asli : Let’s
Listen to Youth
Pengarang : H.
H. Remmers/ C. G. Hacket
l)
Membantu
Anak Agar Sukses di sekolah, 1985
Judul
Asli : Helping
Children Get Along In School
Pengarang : Goody
Koonzt Bess
m) Anak dan Masalah Seks,1985
Judul
Asli : Helping
Children Understand Sex
Pengarang : Lester
A. Kirkendall
b. Penerbit Gunung Agung
1) Kesehatan Mental, 1969
2) Peranan Agama dalam Kesehatan Mental,
1970
3) Islam dan Kesehatan Mental, 1971
c. Penerbit YPI Ruhama
1)
Shalat
Menjadikan Hidup Bermakna, 1988
2)
Kebahagiaan,
1988
3)
Haji
Ibadah yang Unik, 1989
4)
Puasa
Meningkatkan Kesehatan Mental, 1989
5)
Do’a
Menunjang Semangat Hidup, 1990
6)
Zakat
Pembersih Harta dan Jiwa, 1991
7)
Remaja
Harapan dan Tantangan, 1994
8)
Pendidikan
Islam dalam Keluarga dan Sekolah, 1994
9)
Shalat
untuk Anak-Anak, 1996
10) Puasa untuk Anak-Anak, 1996
d. Pustaka Antara
1)
Kesehatan,
jilid I, II, III, 1971
2)
Kesehatan
(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), jilid
IV, 1974
3)
Kesehatan
Mental dalam Keluarga, 1996
e. Karangan Bersama
1)
Pelajaran
Tafsir Al-Qur’an jilid I, II, III untuk Murid-Murid Madrasah Ibtidaiyyah
bersama dengan H.M. Nur Asyik, MA (Bulan Bintang), 1968.
2)
Pendidikan
agama Islam untuk SD (6 jilid), bersama dengan Anwar Yasin, M,Ed, Prof. H.
Boestami, Ismail Hamid, KH. Nasaruddin Latif, H. Nazar, H. Saaduddin Djambek,
Syuaib Hasan. (Mutiara), 1974
3)
Pendidikan
Agama Islam untuk SMA (6 jilid), bersama Drs. M. Ali Hasan dan Drs. Paimun, (bulan Bintang), 1978.
4)
Pendidikan
Agama Islam untuk SPG (3 jilid), bersama Drs. M. Ali Hasan (Proyek Pengadaan
Buku SPG-Depag. P&K), 1997.
f. Karangan Bersama Sebagai Tim
Pengarang/Penyusun
1)
Pendidikan
Agama Islam untuk SD (6 jilid)
Sebagai penanggung jawab (Depag, RI),
1978
2)
Pedoman
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam (6 Jilid)
Sebagai penanggung jawab merangkap
anggota (Depag, RI), 1978
3)
Metode
Khusus Pengajaran Agama Islam
Sebagai ketua merangkap anggota
(Proyek Pembinaan PTA/ IAIN, 1980/ 1981
4)
Metode
Pendidikan Agama (C.V. Forum, 1981)
5)
Ilmu
Fiqih
Sebagai ketua merangkap anggota (Proyek pembinaan PTA/ IAIN), 1982
6)
Pengantar
Ilmu Fiqih II
Sebagai anggota tim penyusun
7)
Buku
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam untuk SMA, 1978
Sebagai anggota tim penyusun
8)
Buku
(Naskah) PMP untuk SD, 1976
Sebagai anggota tim penyusun
9)
Buku
Pengajaran Agama Islam di Sekolah Dasar, 1967.
Sebagai ketua merangkap anggota tim
penulis
10) Buku Pedoman Pelaksanaan P4 bagi
Lembaga Pendidikan Agama Islam Tingkat Tinggi dan Atas, 1981
Sebagai tim penyusun naskah
11) Buku Perbandingan Agama, 1980
Sebagai
ketua merangkap anggota tim penyusun
naskah
12) Pedoman Pelatihan Kepemimpinan
Mahasiswa, 1980.
Sebagai
konsultan dan ketua tim editor
13) Bimbingan Praktis Agama Islam untuk
OSIS,1980
14) Texs Book Methodik Khusus Pengajaran
Agama ,1980.
Sebagai
ketua merangkap anggota.
15) Penyusun Ensiklopedia Islam, 1979
Sebagai
ketua, penyusun tim redaksi, editor.
16) Informasi tentang IAIN, 1782.
Sebagai
ketua tim penyelenggara, penyusun, penilai.
17) Buku Statistik IAIN, 1982.
Pedoman
umum/ Dasar kerja MPKM dan BPKM
18) Buku Teks Islam untuk Humaniora, 1981
Sebagai
editor dan penyelenggara.
19) Buku Teks Islam untuk Disiplin Ilmu
Hukum dan sosial, 1981.
Sebagai
editor dan penyelenggara
20) Buku Teks Islam untuk Disiplin Ilmu
Filsafat, 1981
Sebagai
editor dan penyelenggara.
21) Buku Teks Islam Untuk Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, 1981.
Sebagai
editor dan penyelenggara
22) Buku Teks Islam untuk Disiplin Ilmu
Sejarah, 1981.
Sebagai
editor dan penyelenggara.
23) Buku Teks Islam untuk Disiplin Ilmu
Kedokteran II, 1982.
Sebagai
penanggung jawab
24) Buku Teks Islam Untuk Disiplin Ilmu
Bahasa, 1982.
Sebaga
penanggung jawab
25) Buku Teks Islam untuk Disiplin Ilmu
Ekonomi, 1982
Sebagai
penanggung jawab
26) Buku Teks Islam untuk Disiplin Ilmu
Pertanian, 1982.
Sebagai
penanggung jawab
27) Buku Teks Islam untuk Disiplin Ilmu
Psikologi, 1982.
Sebagai
tim penyusun
28) Perbandingan Agama II, 1982.
Sebagai
ketua merangkap anggota
29) Ilmu Tasawuf, 1981.
Sebagai
konsultan.
[1] Arief Burhan, Red UQ, Agama Sebagai
Terapi Lebih Dekat dengan Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Ulumul Qur’an:” Jurnal
Ilmu dan Kebudayaan”, Vol. V tahun 1994, hlm. 17
[2] Yatim Badri dkk., Perkembangan
Psikologi Agama dan Pendidikan Islam di Indonesia 70 Tahun Prof .Dr. Zakiah Daradjat,
(Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hal. 4
[11] Mahyuzar Rahman, Tesis “Pembinaan
Moral Remaja Telaah Atas Pemikiran Zakiah Daradjat”, (IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 1999), hlm.
22-28
Biografi Prof. Dr. Zakiah Daradjat
Reviewed by As'ad Al-Tabi'in Al-Andalasi
on
October 07, 2015
Rating:
No comments:
Komentar