Tujuan Pendidikan Akhlak Dalam Tradisi Jawa dan Islam

Setelah menalaah kembali materi skrispsi pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :

1. Tujuan pendidikan akhlak dalam tradisi Jawa adalah untuk menciptakan keluhuruning budi. Yakni bagaimana seorang manusia Jawa bisa membawa sikap dalam berbicara, dalam hidup bisa menciptakan rasa tenang, aman, dan bahagia bagi sesama manusia, alam lingkungan, dan Tuhannya.

2. Tujuan pendidikan akhlak dalam tradisi Islam untuk membimbing dan mengarahkan kehendak seseorang untuk mencapai tingkah laku yang baik dan diarahkan agar menjadi kebiasaan. Kebiasaan ini berupa hubungan baik dengan Allah, sesama manusia di antara seperti orangtua, keluarga, tetangga, dan lain sebagainya. Dan terakhir adalah hubungan baik dengan alam lingkungan yang berwujud pada pengelolaan alam yang dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan manusia sendiri tanpa harus merusaknya.

3. Pendidikan akhlak dengan seluruh tujuan-tujuannya dalam tradisi Jawa dan Islam ternyata tidak menunjukkan adanya perbedaan mendasar. Hampir seluruh nilai pendidikan “budi pekerti” Jawa tersirat dalam pendidikan akhlak. Di antara keduanya hanya dibedakan pada sumber. Memang pada dasarnya perbedaan ini sangatlah prinsipil, tapi ini jangan dijadikan dikotomi dalam melihat nilai baik buruk sebab antara tradisi Jawa dan Islam keduanya memiliki misi yang sama, yakni terbentuknya kepribadian manusia yang baik, menumbuhkan rasa cinta atau mencintai keutamaan atau kebaikan dan membenci terhadap hal yang buruk dan bagaimana cara untuk bisa menjauhinya.selain itu gambaran mengenai prinsip hormat juga membedakan antara akhlak Jawa dan Islam. Kalau di tradisi Jawa hormat ini diatur hingga tingkatan berbahasa serta bersifat lebih feudal, sedangkan dalam Islam tidak ditemukan tingkatan berbahasa.

Untuk mendapatkan referensi lengkapnya silakan Download beberapa bab di bawah ini: